Lemparan Uang Vs Lemparan Krikil
RENUNGAN
Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai pundak si pekerja.
Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.
Cerita tersebut di atas serupa dengan kehidupan kita, Allah Subhanahu Wa Taala selalu hendak menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.
Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA...
B a h k a n lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang, kita selalu bilang... kita lagi "HOKI!"
Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah
J a d i jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah..!
agar kita mau menoleh kepada-NYA...
S u n g g u h Allah Subhanahu Wa Taala sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA.
Sehingga tak perlu lagi DIA lemparkan 'batu kecil' lagi saat ingin berkomunikasi dgn kita.
Di saat Wabah ini, kita tidak mendapat lemparan batu kecil, akan tetapi lemparan yang jauh lebih kecil, lemparan virus covid-19 yg telah meluluhlantakkan dunia. Akankah manusia berhenti SOMBONG, MERASA PALING BERKUASA, ZOLIM, MELUPAKAN PENCIPTA DAN PEMILIK ALAM SEMESATA INI?
Semoga cepat sadar dan BERTAUBAT.